
Kelahiran Theotokos
8 Septembber 2023
Kelahiran Theotokos adalah pusat termanis dari keberadaan kita, karena itu adalah kelahiran sukacita. Sekarang seluruh umat manusia diperbarui, dan kesedihan Hawa diubah menjadi sukacita. Dari rasa sakit saat melahirkan yang ditetapkan untuk Hawa, hingga kepenuhan rahmat yang dinyatakan kepada Perawan Maria yang paling suci, terbentanglah jalan perayaan termanis ini. Sang Pencipta, setelah menjadi manusia, mengangkat ciptaan ke dalam keadaan suci.
Kelahiran Bunda Allah adalah pusat termanis dari pesta-pesta Gereja, karena tidak hanya membawa kita pada pembebasan dari kelemahan-kelemahan manusiawi, tetapi juga pada pembagian karunia-karunia Ilahi. Kelahiran adalah permulaan, namun akhir dari semuanya bukanlah kematian, melainkan Kebangkitan. Siapa pun yang tidak mengakui Perawan Tersuci sebagai Theotokos berarti berada di luar Allah, ini adalah kebenaran yang pertama kali diucapkan oleh St. Gregorius, seorang teolog. Awal dari keselamatan segala zaman, yang dilahirkan sekarang, membuka sebuah kitab baru dalam sejarah keselamatan, sebuah kitab di mana Juru Selamat sendiri akan menulis dengan tangan Roh Kudus. Pintu yang melaluinya Terang masuk ke dalam dunia menjadi sumber kehidupan yang sejati. Berkat kelahiran kita, kita menjadi kolaborator dengan orang-orang kudus. Tanpa kelahiran, tidak seorang pun dapat membangun hubungan dengan siapa pun, dan terlebih lagi, mereka tidak dapat mencapai Komuni yaitu, masuk ke dalam Pesta. Hidup di dunia yang penuh dengan kelahiran, kelahiran Bunda Maria adalah Kelahiran dari Kelahiran. Kelahiran Bunda Allah adalah janji yang diberikan manusia untuk keselamatannya.
Demikian juga sebagai manusia kita dilahirkan di dunia ini yaitu untuk menjadi orang-orang yang bisa hidup didalam Kristus. Kita dilahirkan dengan memulai kehidupan baru di dunia ini dan kita dilahirkan untuk menjadi orang yang dapat membawa berkat bagi sesama. Tanpa kelahiran, kita tidak dapat membangun hubungan atau relasi yang baik terhadap satu sama lain. Kita dapat memiliki kehidupan yang sejati jika kita mau dilahirkan didalam Kristus, karena Kristus adalah sumber keselamatan buat kita orang percaya. Kelahiran Theotokos Terkudus didalam dunia yaitu untuk memberikan kepada manusia keselamatan yang dari pada Allah. Kita dapat memiliki keselamatan tersebut jika kita telah mengalami kelahiran baru didalam Kristus yaitu dengan memulai kehidupan yang kudus bebas dari segala dosa dan telah di sucikan oleh kuasa Roh Kudus. Kelahiran ini sangat di perlukan oleh orang-orang Kristen atau semua orang karena tanpa kelahiran kita tidak dapat merasakan kasih Allah didalam kehidupan kita. Hidup didunia penuh dengan kelahiran, kelahiran dalam memulai kehidupan yang baru, dan kehidupan dalam keselamatan.
St. Nikḗtas Yang Tersembunyi Dari Konstantinopel
9 September 2023
Santo Nikḗtas yang Tersembunyi tinggal di Konstantinopel dan menduduki posisi “chartolarium” (“penulis surat”). Mereka memanggilnya “Yang Tersembunyi”, karena hidup di dunia di tengah-tengah hiruk pikuk kota, dengan eksploitasi iman secara rahasia, dia mencapai kesempurnaan spiritual dan merupakan orang kudus Tuhan yang agung. Kehidupan sucinya terungkap melalui keadaan yang tidak biasa. Santo Nikḗtas sang Penulis Surat muncul di hadapannya. Setelah membaca surat itu, dia mulai menangis dan berkata, bahwa itu membuatnya bertanggung jawab atas hal ini, dan itu di luar kekuatannya, tetapi dengan doa-doa penatua yang telah mengutus Sozon, dia akan berusaha untuk mencapai hal ini. Sambil bersujud di depan pintu gereja, St. Nikḗtas berkata, “Tuhan, bukakanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu,” dan pintu-pintu bait suci terbuka dengan sendirinya. Meninggalkan diakon di ambang pintu, St. Nikḗtas mulai berdoa, dan Sozon melihat bahwa dia bersinar dengan cahaya yang aneh. St. Nikḗtas dengan tenang berkata, “Bapa, bicaralah kepada saudaramu, dan hentikanlah permusuhan di antara kalian.” Mereka saling berpelukan dengan penuh kasih dan berdamai. Imam itu kembali, dan pintu-pintu pun tertutup dengan sendirinya. St. Nikḗtas berkata kepada diakon itu, “Saudara Sozon, selamatkanlah jiwamu demi dirimu sendiri dan demi kepentinganku. Kepada Bapa yang mengutusmu, katakanlah bahwa kemurnian doa-doa kudusnya dan kepercayaannya kepada Allah memungkinkan kembalinya orang mati.”
Kita sebagai orang yang penuh dengan dosa seringkali menyimpan dendam kepada sesama, kita juga sering mengndalkan kekuatan kita sendiri dalam melakukan suatu pekerjaan tanpa melibatkan oranglain, bahkan lupa kepada sang pencipta. Kita sering merasa hebat dari yang lain kita merasa kalau kita itu tidak membutuhkan orang lain, dengan ego kita yang terlalu besar sehingga menciptakan rasa tidak suka terhadap sesama dengan membenci orang yang unggul dari kita. Dari sikap tersebut kita tidak menciptakan kasih terhadap sesama kita bahkan kita tidak memiliki kasih didalam diri kita. Kita sering lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kita dan yang sudah menebus kita dari segala dosa-dosa kita. Dari kehidupan St. Nikḗtas Yang Tersembunyi Dari Konstantinopel kita diajarkan untuk berbuat kasih terhadap sesama baik saudara kita maupun musuh kita, kita harus saling mengasihi agar kita dapat hidup damai didalam Tuhan. Marilah kita terus berdoa kepada Tuhan agar Tuhan dapat memampukan kita untuk selalu berbuat kasih terhadap saudara-saudara kita dan terlebih-lebih kepada Tuhan yaitu dengan melakukan kehendak-Nya. Marilah kita untuk terus berbuat kasih dan menciptakan kedamaian bagi sesama kita dan juga musuh-musuh kita, sama seperti Tuhan yang telah mengasihi kita orang yang berdosa ini. Tuhan menginginkan kita hidup didalam kasih yang tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi marilah kita juga mementingkan kedamaian bersama maka dari situ nama Tuhan akan dimuliakan didalam hidup kita.
Martir Barypsabas Dari Dalmatia
10 September 2023
Santo Barypsabas (Βαρυψάβας) dari Dalmatia adalah seorang pertapa dan martir, penjaga darah Kristus. Menurut sebuah sumber, seorang lelaki saleh bernama Yakub, yang hadir pada saat penyaliban Juru Selamat, mengumpulkan darah dan air dari sisi Tuhan dalam sebuah bejana yang terbuat dari labu. Untuk menyembunyikan benda suci itu dari orang-orang jahat, Yakub mengisi bejana itu dengan minyak, dan dari isinya banyak penyembuhan dan mukjizat terjadi. Sebelum menjadi martir pada abad kedua, St. Barypsabas memberikan bejana itu kepada muridnya. Penulis Kehidupan St. Barypsabas, yang diterbitkan dalam Acta Sanctorum (BHG, No. 238), tidak diketahui.
Kisah tentang mereka yang menumpahkan darah Juru Selamat muncul dalam Menologion Basilus II (abad X), yang juga menyebutkan kemartiran St. Barypsabas. Beberapa penjahat, yang mendengar tentang mukjizat dan penyembuhan dari bejana tersembunyi yang berisi darah Kristus, memutuskan untuk mengambil bejana tersebut dan menggunakannya untuk tujuan bayaran. Setelah menyerang Barypsabas pada malam hari, mereka membunuhnya, tetapi mereka tidak menemukan apa yang mereka cari di dalam bejana.
Dalam kehidupan kita didunia ini, kita sering kali di hadapkan dengan berbagai bejana kehidupan yang dapat membuat kita jauh dari Kristus. Kita sering tidak percaya kalau mujizat Tuhan itu benar-benar nyata adanya, kita sering mengandalkan kemampuan kita sendiri dan mengira kalau kita tidak membutuhkan orang lain untuk membantu kita. Kita sering lupa akan apa yang telah kita terima dari Tuhan, Mujizat apa yang telah Tuhan berikan didalam kehidupan kita dan kita sering lupa mengucap syukur atas mujizat-mujizat tersebut. Tuhan Yesus telah mati diatas kayu salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia yang telah berbuat hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesus mati diatas kayu salib itu sebagai bukti kasih Tuhan akan umat manusia yang merasa dirinya udah melakukan dosa. Kita juga sering melakukan kejahatan supaya kita dapat mencapai atau bisa mendapatkan apa yang kita mau yaitu dengan mengambilm suatu barang yang bukan milik kita tanpa memikirkan perbuatan apa yang sedang kita lakukan tersebut. Tetapi dari kisah para Martir kita diajarkan untuk menjadi orang-orang yang kudus dan orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan dan juga memiliki kerendahan hati. Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun supaya kita dapat mendapatkan dan merasakan kasih Tuhan yang selalu mengalir diatas kita. Marilah kita merasakan mujizat Tuhan yang selalu baru dan selalu nyata didalam kehidupan kita, jika kita bisa bersyukur dalam hal apapun maka kit dapat merasakan kasih Kristus tersebut tetapi jika kita tidak tau bersyukur maka mujizat dan berkat Tuhan akan jauh dari kita. Tetap berbuat kasih kepada sesama dan untuk semua orang sama seperti Kristus yang telah mati diatas kayu salib untuk kita orang berdosa dan itu merupakan bentuk kasi Kristus didalam kehidupan kita. Marilah kita membunuh kuasa setan yang ingin menjauhkan kita Kristus dan memulai hidup baru didalam Kristus sehingga kita dapat merasakan kasih Allah yang sesungguhnya. Kasih Kristus selalu nyata didalam kehidupan kita jika kita menaruh harapan kita kepada-Nya.
Martir Demetrius, Istrinya Euanthia, dan Putra Mereka Demetrian
11 September 2023
Santo Demetrius adalah seorang pangeran dan wali kota Skepsis di Hellespont. St. Kornelius sang Perwira (13 September), orang bukan Yahudi pertama yang bertobat kepada Kristus oleh Rasul Petrus, datang ke kotanya untuk memberitakan Injil. St. Kornelius menabur benih-benih kekristenan di antara banyak penduduk Skepsis, sehingga orang-orang pagan menangkapnya dan membawanya ke pengadilan di hadapan Demetrius untuk disiksa. St. Kornelius dengan berani menanggung siksaan itu, sementara pada saat yang sama mendesak Demetrius untuk meninggalkan kesalahan pagannya dan kembali kepada iman yang benar kepada Kristus. Dibawa ke sebuah kuil berhala, St. Kornelius menghancurkan kuil itu dan berhala-berhala yang berdiri di dalamnya dengan doanya. Diyakinkan akan kebenaran Kekristenan oleh khotbah orang kudus dan mukjizat-mukjizatnya, Demetrius sendiri menjadi percaya kepada Kristus dan dibaptis bersama seluruh keluarganya. Karena orang-orang kudus sekarang percaya kepada Kristus, orang-orang pagan melemparkan keluarga yang baru bertobat itu ke dalam penjara di mana mereka mati kelaparan.
Kehidupan kita juga sering melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan yaitu dengan menggunakan kekuasaan kita untuk menyiksa orang-orang yang lemah dari kita. Terkadang juga harta dapat membuat kita jauh dari Tuhan, kita rela menjauh dari Tuhan asalkan kita punya harta yang banyak. Melakukan berbagai cara untuk mencapai apa yang kita mau yaitu dengan menjatuhkan orang lain dan melakukan hal-hal yang tidak di kehendaki oleh Tuhan. terkadang juga harta kita dapat menggoyahkan iman kita supaya kita menjauh dari Tuhan dengan mempercayai omongan orang lain yang membawa kita ke dalam dosa. Kita bisa saja menjauh dari Kristus hanya Karena harta duniawi, kita merasa kalau kita udah memiliki segalanya ketika kita memiliki harta yang banyak dan memilikikuasa terhadap orang lain yang lebih rendah dari kita. Tetapi dari kisah Martir Demetrius, Istrinya Euanthia, dan Putra Mereka Demetrian, yang rela kehilangan kekuasaan dan juga harta hanya untuk mengikut Kristus. Mereka bertobat dari kehidupan mereka yang lama dan memulai hidup baru didalam Kristus. Demikian juga kita, marilah kita bertobat dari kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan meninggalkan harta duniawi dengan mencari kasih yang sebenarnya yaitu kasih Kristus didalam hidup kita. Marilah kita hendaknya memiliki kerendahan hati dihadapan Tuhan dan juga sesama kita, dengan menumbuhkan rasa kasih saling mengasihi dan saling membangun antara satu sama lain. Jangan pergunakan kekuasaanmu itu untuk menjatuhkan orang lain, tetapi pergunakanlah kekuasaanmu itu ke hal-hal yang dikehendaki Tuhan, dan terus berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memberimu kekuatan untuk melakukan kasih tersebut didalam kehidupanmu. Bertobatlah dari perbuatanmu yang buruk dan mulailah untuk menjadi orang-orang kudus yang percaya kepada Kristus.
Makarius (Pseudo-Makarius/ Simeon Dari Mesopotamia): Homili 5
12 September 2023
Homili 5. Perbedaan besar antara orang Kristen dan orang-orang duniawi. Orang-orang duniawi, yang dijiwai oleh roh dunia, hati dan pikirannya tertawan oleh belenggu duniawi. Akan tetapi, orang-orang Kristen memiliki kasih kepada Bapa surgawi mereka. Mereka menjaga Dia tetap sendirian di depan mata mereka dalam segala keinginan mereka.
- Dunia orang Kristen adalah dunia yang khusus, gaya hidup mereka, pemikiran mereka, perkataan mereka, dan semua tindakan mereka. Dunia orang duniawi ini sama sekali berbeda. Ada perbedaan besar di antara mereka. Penduduk dunia ini, anak-anak zaman ini, adalah seperti gandum di dalam ayakan. Mereka sedang diayak oleh pikiran-pikiran yang gelisah dari dunia ini. Mereka terus-menerus diombang-ambingkan ke sana kemari oleh kekhawatiran, keinginan, dan penyerapan duniawi dalam berbagai masalah materi. Setan mengaduk-aduk jiwa-jiwa seperti pengayak mengayak gandum. Dia mengayak seluruh umat manusia yang berdosa dengan cara pengejaran duniawi seperti itu, sejak Adam pertama kali jatuh karena tidak menaati perintah Allah dan berada di bawah kuasa si penguasa kejahatan.
- Seperti gandum dalam ayakan yang terguncang oleh pengayak dan terus terombang-ambing, demikianlah pangeran kejahatan membuat semua orang asyik dengan urusan duniawi. Dengan kekhawatiran ini, ia mengganggu manusia, membuat mereka cemas dan dalam keadaan gelisah. Hasilnya adalah mereka terganggu oleh pikiran-pikiran yang sia-sia dan nafsu-nafsu dasar dan berada dalam ikatan keterikatan duniawi pada dunia ini. Setan terus-menerus menahan mereka sebagai tawanan. Dia mengganggu dan membujuk seluruh umat manusia, yang telah terinfeksi oleh dosa Adam.
- Maka Tuhan, menunjukkan bahwa mereka yang mengikuti tipu muslihat dan keinginan pangeran jahat dan memiliki keserupaan dengan kejahatan Kain, menegur mereka ketika Dia berkata, “Hawa nafsu bapamu akan kamu lakukan. Ia adalah seorang pembunuh sejak semula dan tidak tetap hidup dalam kebenaran” (Yoh 8:44). Dengan cara yang sama, seluruh umat manusia yang berdosa telah menerima hukuman itu di dalam batin mereka, yaitu “Dengan mengerang dan gemetar kamu akan menjadi” (Kej 4:12) seperti orang yang terguncang dan terguncang di dalam ayakan bumi, yang diayak oleh Iblis.
- Dalam hal ini kita melihat perbedaan antara orang Kristen sejati dengan manusia lainnya, dan besar sekali perbedaan di antara mereka, seperti yang telah saya katakan di atas. Perbedaan ini terlihat dari fakta bahwa pikiran dan intelek orang Kristen selalu berpusat pada pikiran-pikiran surgawi. Mereka memandang hal-hal surgawi karena mereka mengambil bagian dalam Roh Kudus. Karena mereka telah dilahirkan di atas dari Allah dan merupakan anak-anak Allah dalam kebenaran dan kuasa, mereka telah tiba, melalui banyak kerja keras dan keringat yang ditanggung dalam waktu yang lama, pada suatu kondisi keseimbangan, ketenangan dan kedamaian, terbebas dari penyaringan lebih lanjut. Mereka tidak lagi terombang-ambing ke sana kemari, diombang-ambingkan oleh pikiran-pikiran yang melumpuhkan dan sia-sia.
- Melalui pembaruan pikiran dan ketenangan yang dialami dalam pikiran-pikiran kita serta kasih akan Tuhan dan kasih akan hal-hal surgawi, setiap ciptaan baru orang Kristen membedakan mereka dari orang-orang dunia ini. Untuk alasan inilah Tuhan datang agar Ia berkenan memberikan karunia-karunia rohani ini kepada mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Orang-orang Kristen memiliki kemuliaan dan keindahan serta kekayaan surgawi yang tak terlukiskan yang diperoleh dengan kerja keras dan keringat, yang diperoleh pada saat pencobaan dan dalam banyak pencobaan.
- Jika, saya katakan, orang-orang duniawi begitu menginginkan kemuliaan seorang raja duniawi, betapa lebih lagi mereka yang telah dijamah oleh sentuhan Roh Ilahi yang menghidupkan dan yang hatinya telah ditembus oleh kasih ilahi dengan kerinduan akan Kristus, sang Raja surgawi, yang telah terpikat oleh keindahan dan kemuliaan-Nya yang tak terlukiskan, serta oleh kemesraan yang tidak dapat binasa dan kekayaan yang tidak dapat dimengerti dari sang Raja yang sejati dan kekal yaitu Kristus! Mereka ditawan oleh kemesraan dan kerinduan akan Dia.
- Oleh karena itu, hendaklah semua orang berusaha dan bekerja keras dengan segala kebajikan dan hendaklah mereka percaya bahwa mereka, bahkan di sini, dapat memiliki rumah itu. Karena meskipun rumah tubuh kita dibubarkan, kita tidak memiliki rumah lain yang dapat dituju oleh jiwa kita. Dikatakan, “Jika kita mengenakan pakaian, kita tidak akan didapati telanjang” (2 Kor 5:3), telanjang yaitu telanjang dari komuni dan persekutuan Roh Kudus yang di dalamnya jiwa yang setia hanya dapat beristirahat.
- Karena itu, marilah kita berjuang dengan iman dan unggul dalam setiap kebajikan untuk memperoleh pakaian setelah kehidupan ini, supaya pada waktu kita menanggalkan tubuh kita, kita tidak telanjang, dan pada hari itu tidak ada lagi yang dapat mempermuliakan tubuh kita.
- Jadi, bagi semua jiwa yang mengasihi Allah, maksud saya, orang-orang Kristen sejati, ada bulan pertama, Xanthicus, yang disebut April. Ini adalah hari kebangkitan di mana, dengan kuasa Matahari Kebenaran, kemuliaan Roh Kudus terbit dari dalam, menyelimuti dan menghangatkan tubuh orang-orang kudus.
- Dengan penuh pengharapan dan ketekunan, kita sekarang harus merindukan hak istimewa untuk menerima kuasa surgawi dan kemuliaan Roh Kudus secara batin di dalam jiwa kita, sehingga kemudian, ketika tubuh kita telah dibubarkan, kita dapat menerima apa yang akan mendandani dan menghidupkan kita.
- Oleh karena itu, dengan dua cara, Musa yang diberkati menunjukkan kepada kita kemuliaan apa yang akan diterima oleh orang-orang Kristen sejati pada hari kebangkitan: yaitu kemuliaan terang dan kenikmatan-kenikmatan rohani dari Roh Kudus, yang bahkan saat ini pun mereka layak untuk memilikinya secara batiniah. Karena itu, karunia-karunia Roh ini akan berlipat ganda di dalam tubuh mereka kelak.
- Oleh sebab itu, kita masing-masing hendaknya berusaha dan melakukan segala upaya untuk mengejar dengan tekun semua kebajikan. Kita harus percaya dan mencari dari Tuhan agar manusia batiniah menerima kemuliaan ini bahkan sekarang juga dan agar kita dapat mengambil bagian dalam kekudusan Roh sehingga setelah dibersihkan dari segala jejak kejahatan yang kotor, kita juga dapat menerima dalam kebangkitan apa yang akan mengenakan tubuh kita saat mereka bangkit telanjang, apa yang akan menutupi segala kecacatan, yang akan menghidupkan dan mengubahnya di dalam kerajaan surgawi untuk selama-lamanya.
Kita sebagai manusia, terkadang kita hanya memikirkan hal-hal duniawi saja yaitu dengan memiliki barang mewah, harta yang banyak dan memiliki kehidupan yang mewah. Kadang kita lupa akan Tuhan, kita tidak sadar bahwa harta dunia itu adalah hanya sesaat saja dan dapat membawa kita ke dalam dosa. Kita juga sering melakukan berbagai hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, untuk memenuhi keinginan kita tersebut. Tanpa memikirkan kepentingan orang lain, dan kita hanya memikirkan kepentingan diri sendiri walaupun itu dapat merugikan orang lain. Tetapi dari kisah kehidupan para Martir yang kudus, kita diajarkan untuk menjadi orang-orang Kristen yang memiliki kasih kepada sesama dan juga kasih kepada Allah Tritunggal. Mari kita menghindari keinginan-keinginan duniawi kita, dan marilah kita terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kasih dari Allah, sehingga kita memperoleh kehidupan yang layak dihadapan Tuhan.
Martir Agung Ketevan, Ratu Georgia
13 September 2023
Ratu Ketevan yang kudus adalah putri Ashotan Mukhran-Batoni, seorang penguasa terkemuka dari keluarga kerajaan Bagrationi. Ketevan yang cerdas dan saleh menikah dengan Pangeran Daud, pewaris takhta Kakheti. Ayah Daud, Raja Aleksander II (1574-1605), memiliki dua putra lain, George dan Konstantin, tetapi menurut hukum, takhta adalah milik Daud. Beberapa tahun setelah Daud dan Ketevan menikah, Raja Aleksander turun dari takhta dan ditahbiskan sebagai biarawan di Alaverdi. Namun setelah 4 bulan, pada tahun 1602, raja muda Daud meninggal secara mendadak. Dia meninggalkan istrinya, Ketevan, dan dua anaknya – seorang putra, Teimuraz, dan seorang putri, Elene – dan ayahnya naik takhta sekali lagi. Sejak awal abad ke-11, Alaverdi telah menjadi tempat peristirahatan raja-raja Kakhetian. Ratu Ketevan yang sudah menjanda ditinggalkan untuk menguburkan ayah mertua dan saudara iparnya. Ratu Ketevan menghabiskan 10 tahun di penjara, berdoa untuk tanah air dan orang-orang yang dicintainya dengan sekuat tenaga dan mengikuti aturan pertapaan yang ketat. Puasa, doa, dan tempat tidur batu yang konstan membuat tubuhnya yang sebelumnya dimanjakan menjadi lelah, tetapi secara rohani ia tetap berani dan penuh vitalitas.
Setelah beberapa waktu, Abbas memutuskan untuk memeluk Islam dan mengumumkan niatnya untuk menikahinya. Dia meminta agar lamarannya disampaikan kepadanya pada hari yang sama ketika dia diberitahu tentang nasib cucu-cucunya. Sebagai syarat pernikahan mereka, Abbas bersikeras bahwa Ketevan harus meninggalkan agama Kristen dan memeluk Islam. Jika Ketevan setuju, Imam Quli-Khan akan menghormati dan memuliakannya sebagai ratu, dan jika ia menolak, maka ia akan disiksa di depan umum. Imam yang khawatir memohon kepada ratu untuk tunduk pada kehendak Shah dan menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi ratu dengan tegas menolak dan mulai mempersiapkan diri untuk mati martir. Jiwa St. Ketevan keluar dari tubuhnya, dan para algojo melemparkan tubuhnya yang telah dimutilasi kepada binatang buas. Namun Allah mengirimkan keajaiban: relik sucinya diterangi oleh cahaya yang bersinar.
Demikian juga kita sebagai orang Kristen, kita sering dicobai dengan berbagai cobaan-cobaan yang dapat membuat kita meninggalkan agama kita atau keyakinan kita asalkan kita tidak mengalami kesusahan. Kita tidak berfikir kalau meninggalkan agama kita sendiri itu sama saja kita tidak percaya kepada Tuhan kita dan memilih untuk memercayai Allah lain. Kita juga sering egois akan keinginan-keinginan kita tanpa memikirkan orang lain dan juga kita sering melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. tetapi dari kisah Martir Agung Ketevan, kita diajari untuk memiliki kehidupan yang kudus dan memiliki kepercayaan yang penuh kepada Allah kita sendiri. Jangan meninggalkan agama atau kepercayaanmu sendiri hanya karena takut dengan ancaman-ancaman manusia, tetapi merilah serahkan semua kekhawatiran kita kepada Tuhan agar Tuhan dapat membantu kita dan memberi jalan keluar pada setiap masalah-masalah yang kita hadapi. Tetap teguh kepada Tuhan dan jangan pernah meninggalkan Tuhan pada setiap keadaan yang kamu hadapi. Marilah kita menjadi orang kudus sama seperti para Martir yang memiliki hidup yang kudus dihadapan Allah dan rela mengalami siksaan demi memprtahankan kepercayaannya kepada Tuhan, tetap rendah hati dan jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur dan berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memberi kita hikmat dan kekuatan untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Makarius (Pseudo-Makarius/ Simeon Dari Mesopotamia): Homili 6
14 September 2023
Mereka yang ingin menyenangkan Allah, hendaknya memanjatkan doa-doa mereka dengan damai dan tenang, dengan lemah lembut dan bijaksana, dan tidak menimbulkan skandal bagi orang lain dengan menggunakan teriakan-teriakan yang keras. Homili ini juga berisi dua pertanyaan, apakah takhta dan mahkota itu adalah sesuatu yang diciptakan secara nyata, dan mengenai dua belas takhta Israel.
- Mereka yang mendekat kepada Tuhan hendaknya berdoa dalam ketenangan, kedamaian, dan ketenteraman, dan memusatkan pikiran mereka kepada Tuhan, bukan dengan teriakan yang tidak pantas dan membingungkan, tetapi dengan usaha hati dan pikiran yang waspada.
- Seorang hamba Allah tidak boleh kehilangan kendali diri, tetapi harus terus berada dalam kelemahlembutan dan kebijaksanaan, seperti yang dikatakan oleh nabi, “Kepada siapakah Aku akan memandang, selain kepada orang yang lemah lembut dan tenang, dan yang gentar terhadap firman-Ku?” Dan dalam kasus Musa dan Elia kita mendapati bahwa dalam penampakan-penampakan yang dipercayakan kepada mereka, meskipun ada pelayanan sangkakala dan kuasa yang besar di hadapan keagungan Tuhan, namun hadirat Tuhan dibedakan di antara dan dari mereka semua, dan dimanifestasikan dalam kedamaian, ketenangan, dan ketenteraman.
- Dasar doa yang benar adalah ini: waspada terhadap pikiran-pikiran dan berdoa dengan penuh ketenangan dan kedamaian agar tidak menjadi sumber pelanggaran bagi orang lain.
- Satu orang mungkin bergantung sepenuhnya pada kekuatannya sendiri, berpikir bahwa ia dapat membersihkan gunung dari semak belukar sendirian.
- Beberapa orang mengklaim bahwa takhta dan mahkota adalah ciptaan dan bukan berasal dari Roh. Tuhan membersihkan hati nurani dan membuat bagi diri-Nya sendiri takhta pikiran dan tubuh.
- Ketika orang-orang yang hadir di situ berkata bahwa mereka telah kenyang dengan anggur baru (Kis 2:13), Petrus mulai menghakimi mereka, dan berkata tentang Yesus, “Orang ini, yang penuh kuasa dalam perkataan dan perbuatan, telah kamu salibkan dan kamu salibkan dengan cara menggantung-Nya di atas kayu salib” (Kis 2:22). Oleh karena itu, atas petunjuk Petrus, banyak orang bertobat sehingga sebuah dunia baru, yaitu dunia yang dipilih Allah, muncul.
- Sebuah dunia baru muncul di sana. Otoritas untuk duduk dan menghakimi, bahkan di dunia ini, diberikan kepada mereka, para rasul. Dan kepada mereka juga diberikan kuasa untuk duduk dan menghakimi pada saat kedatangan Tuhan di dalam kebangkitan orang mati. Namun demikian, hal itu juga dilakukan di sini, oleh Roh Kudus yang sama yang duduk di atas takhta-takhta pikiran mereka. Mahkota-mahkota yang akan diterima oleh orang-orang Kristen di zaman yang akan datang bukanlah makhluk. Mereka yang mengatakan hal ini berbicara omong kosong. Roh Kudus menggunakannya dalam pengertian yang berubah bentuk. Mengenai pakaian yang dikenakan orang Kristen, jelaslah bahwa roh kudus mengenakannya di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus sampai selama-lamanya. Amin.
Kita sebagai orang-orang yang berdosa, kita sering membuat Tuhan kecewa dengan tidak melakukan kehendak-Nya dan berbuat hal-hal yang merugikan orang lain. Kita sering lupa bersyukur atas apa yang telah kita terima dan kita juga jarang sekali berdoa kepada Tuhan. kita juga tidak bisa mengendalikan diri kita terhadap keinginan-keinginan kita yang dapat menjerumuskan kita kedalam dosa. Kita juga sering melakukan suatu kebaikan hanya untuk dilihat oleh orang lain supaya kita mendapat pujian dari orang lain, kita tidak melakukannya sepenuh hati kita. Begitu juga dalam melakukan ibadah kepada Tuhan, kita melakukannya dengan asal-asalan dan tidak melakukannya sepenuh hati kita. Tetapi dari kisah Makarius (Pseudo-Makarius/ Simeon Dari Mesopotamia): Homili 6 kita diajarkan untuk selalu menyenangkan hati Tuhan dengan melakukan kehendak-Nya. jika kita ingin menyenangkan hati Tuhan, maka hendaklah kita untuk selalu memanjatkan doa-doa syukur kita kepada Tuhan dengan damai dan tenang, dengan hati yang lemah lembut dan dengan penuh kebijaksanaan tanpa dilihat orang lain. Berdoalah dengan hati yang tenang dan mintalah hikmat kepada Tuhan agar Tuhan dapat mendengar setiap doa-doa yang akan kita panjatkan kepada-Nya. kita sebaga hamba Allah, kita tidak boleh kehilangan kendali diri kita terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tetapi kita harus tetap berada dalam kelemahlembutan dan kebijaksanaan. Waspadalah terhadap pemikiran-pemikiran yang menjerumuskan kita kedalam dosa dan berdoalah kepada Tuhan dengan penuh ketenangan dan kedamaian agar kita tidak menjadi sumber pelanggaran terhadap orang lain, karena Tuhan mengkehendaki oranng-orang yang hidup didalam kasih dan damai sejahtera.



